Kamis, 11 Desember 2008

KEJUJURAN MUBAROK

Mubarok,ayah Abdullah Ibnu al-Mubarok,suatu ketika ia pernah bekerja di sebuah kebun milik seorang majikan.Suatu ketika majikannya datang dan bertanya kepadanya,"Hai Mubarok,tolong petikan satu buah delima yang manis."
`Dengan segera ia memetikkan satu buah delima untuk majikannya.Lalu,ia berikan buah tersebut kepada majikannya.Tapi ternyata,ketika dimakan buah tersebut berasa asam,lalu Mubarok memetikkan buah delima kembali.Namun,ternyata asam lagi.Majikannya mulai marah,dan ia bertanya"Hai apa kamu tidak tahu,mana buah yang manis dan yang asam?"
Munbarok pun menjawab,"Tidak,tahu tuan,sebab saya takut kalau buah itu haram saat saya makan."
"Mengapa,kau berpikiran seperti itu?"tanya majikannya.
"Sebab tuan belum memberi izin saya untuk memakan buah tersebut."jawab Mubarok.
"Jadi selama beberapa lamanya kau disini tak pernah sedikit pun kau merasakannya?"tanya majikannya heran.
"Belum tuan."jawab Mubarok.
Sungguh setelah mendengar semua jawaban dari Mubarok tersebut,majikannya menjadi sangat kagum dan salut kepadanya.Ia tak percaya bahwa penjaga kebunnya selama ini,benar-benar orang yang jujur dan santun.Karena kejujuran dan kebaikannya itu,ia akhirnya ditawarkan untuk menikahi anak majikannya.Sungguh Mubarok sangat beruntung.
Nah itulah pembaca,ternyata kejujuran membawa kebaikan dan keberkahan.Untuk itu,jangan takut untuk berbuat jujur,selama kita berjalan di jalan Allah.Sumber Hakikat Kekasih Allah (A.Yusri Elga)

Tidak ada komentar: