Senin, 15 Desember 2008

Sabtu, 13 Desember 2008

Keteladanan Ali bin Abi Thalib

Diceritakan, suatu ketika seorang pengemis datang memasuki Masjid Nabawi di Madinah.Sayang,ia hanya melihat orang-orang melaksanakan salat dengan kusyu'.Didorong rasa lapar dan haus yang kuat,akhirnya ia meminta-minta kepada orang-orang yang sedang salat.Hasilnya,tak ada yang memberinya.
Hampir putus asa,ia mencoba menghampiri seseorang yang khusyu' melakukan rukuk.Kepadanya ia minta belas kasihan.Ternyata kali ini ia berhasil.Orang itu memberikan cincin besinya kepada pengemis itu.
Tidak lama setelah itu,Rasulullah saw.memasuki masjid.Nabi melihat pengemis itu,lalu mendekatinya.
"Adakah orang yang memberimu sedekah?"tanya Nabi.
"Ya,alhamdulillah,"jawab pengemis itu.
"Siapa dia?"tanya Nabi.
"Orang yang berdiri itu,"kata si pengemis sambil menunjuk dengan jari tangannya.
"Dalam keadaan apa ia memberimu sedekah?"
"Sedang rukuk"jawab pengemis itu.
"Dia adalah Ali bin Abi Thalib,"kata Nabi.Ia lalu mengumandangkan takbir,dan membacakan ayat,"Dan barang siapa yang mengambil Allah,Rasul-Nya,dan orang-orang yang beriman menjadi penolong,maka sesungguhnya pengikut (agama Allah) itulah yang pasti menang."
Diambil dari:Hikayat para kekasih Allah (A.Yusri Elga)

Pembuat Sepatu Naik Haji

Ahmad bin Asyqaq adalah seorang pembuat sepatu di Damaskus yang sangat sederhana.Selama 40 tahun ia menabung agar bisa pergi ke tanah suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji.Namun rencana tersebut akhirnya gagal.Padahal jumlah uang tabungannya sudah mencukupi.Suatu saat,Dzunnun,seorang wali besar dari Mesir,bertanya "Apakah engkau pergi berhaji tahun ini?"
"Tidak,"jawab Ahmad tegas.
"Mengapa?padahal kau sangat mengidam-idamkan dapat pergi kesana,dan ditambah lagi jumlah uangmu sudah cukup untuk pergi kesana."tanya Dzunnun heran.
Ternyata ia menggagalkan niatnya pergi haji bukan karena masalah tidak cukupnya uang,namun karena tetangganya yang hidup sengsara dan kelaparan.Akhirnya Ahmad dengan ikhlas memberikan semua uang tabungannya itu kepada tetangganya yang kelaparan.
"Ambil dan hidupi keluargamu dengan uang ini.Untuk tahun ini biarlah gubuk reotmu ini menjadi Tanah suci 'Makkah'ku."ujar Ahmad dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan menggantinya yang lebih besar.
Dirangkum dari: Hikayat para kekasih Allah (A.Yusri Elga)

RAJA YANG ZALIM

Dikisahkan,suatu hari raja yang zalim memanggil seorang sufi ke istananya untuk memberi nasihat.Ia bertanya kepada sufi tersebut,"Amal apa yang paling utama untuk aku lakukan sebagai bekalku ke akhirat nanti?".Lalu sufi itu menjawab dengan cukup bijak,"Amal terbaik untuk Baginda adalah tidur."
"Mengapa?"tanya raja itu heran.
"Karena di waktu tidur baginda berhenti menzalimi rakyat.Ketika baginda tidur,rakyat dapat beristirahat dari kezaliman."
Mendengar jawaban sufi tersebut raja menjadi terdiam.Nasihat orang itu ternyata dapat menusuk kesadaran hatinya.Sebab selama ini ia telah berlaku zalim kepada rakyatnya.Sang raja tidak sekadar tidur,namun ia juga merenungi semua kesalahan yang pernah ia perbuat kepada rakyatnya.Tak hanya itu,kemudian ia juga berjanji untuk menjadi pemimpin yang mampu mengayomi dan melayani rakyatnya.
Sumber:Hikayat para kekasih Allah(A.Yusri Elga)

Penjual Susu yang Taqwa

Suatu ketika Umar bin Khatab dan sahabatnya sedang bersandar di sebuah dinding untuk melepas lelah,tiba-tiba terdengar seorang wanita berkata kepada putrinya,"Wahai anakku,ambillah susu itu dan campuri ia dengan air biasa!".Dan putrinya menjawab,"Wahai ibu,apakah ibu tidak tahu keputusan yang diambil Amirul- Mukminin pada hari ini?"
"Memangnya,apa keputusan yang diambilnya putriku?"
"Dia,memerintahkan seseorang untuk mengumumkan bahwa air susu tidak boleh dicampur dengan air biasa."jawab putri itu dengan jujur.
"Wahai putriku ambil saja susu itu,dan campurlah dengan air,toh saat ini kamu berada si suatu tempat yang tidak bisa dilihat Umar,"kata sang ibu.
"Aku sama sekali tidak akan menaatinya saat ramai dan menduharkainya saat sepi."jawab putrinya dengan tegas.
Mendengar percakapan itu,Umar langsung mencari tahu siapa gadis yang sedang berbicara itu.Setelah ia tahu dari Aslam utusannya,Umar langsung menawarkan putri tersebut kepada Ashim.Dan ia meminta Ashim untuk menikahinya.Sebab Umar sangat kagum dengan gadis yang jujur dan baik hati tersebut.
Sumber:Hikayat para kekasih Allah(A.Yusri Elga)

Surga Di Telapak Kaki Ibu

Suatu ketika,istri al-Qamah menghadap Rasulullah saw,dan menceritakan keadaan suaminya,yang masih koma.Beberapa hari mengalami naza' tapi tal kunjung sembuh.Mendengar pengaduan wanita itu,Rasulullah merasa iba hati dan langsung mengutus sahabat Hilal,Shuaib,dan Ammar untuk menjenguk al-Qamah.
Ternyata sesampainya disana,mereka terkejut bahwa al-Qamah tidak dapat mengucapkan kalimat Allah.Mulut al-Qamah terbungkam rapat.Akhirnya mereka segera menceritakan hal ini kepada Rasulullah.Kemudian Rasulullah datang menengok al-Qamah.Dan ternyata keadaannya benar-benar memprihatinkan.
"Apakah ia masih mempunyai orang tua?"tanya Rasulullah kepada istri al-Qamah.
"Masih ya Rasul.Tapi hanya ibunya yang sudah tua renta."jawab istrinya.
"Kalau begitu antarkan saya kesana."pinta Rasulullah.
"Baik ya Rasul."jawab istrinya.
Sesampainya disana Rasulullah meminta ibu al-Qamah untuk melihat keadaan al-Qamah.Namun ternyata ibunya menolak lantaran ia sangat marah dengan perbuatan al-Qamah yang pernah menyakitinya dulu.Mendengar jawaban ibu tersebut,Rasulullah lantas menyuruh Bilal untuk menyediakan kayu bakar untuk membakar al-Qamah agar dapat segera mati,dan tidak tersiksa dengan penyaitnya.
"Jangan ya Rasul,kasihan ia.Kalau begitu mari antarkan saya kesana."jawab ibu al-Qamah.
Ternyata setelah ibunya memaafkan segala kesalahan yang pernah diperbuat oleh al-Qamah,akhirnya al-Qamah dapat menutup mata dengan tenang.
Sumber:Hikayat para kekasih Allah(A.Yusri Elga)

Pemimpin yang Zuhud

Khalifah Umar bin Abdul Aziz,merupakan pemimpin yang berbeda dengan pemimpin zaman sekarang.Beliau adalh pemimpin yang Zuhud,adil,dan dicintai rakyatnya.Beliau tidak pernah menyalahgunakan khas-khas negara untuk kepentingan dirinya maupun keluarganya.Sang khalifah sangat hati-hati,dan selalu meminta pertolongan kepada Allah agar kepemimpinannya membawa berkah terhadap rakyat.
Malik bin Dinae pernah menceritakan tentang kepemimpinnya.Suatu hari sang Khalifah menemui istrinya .Ia hendak meminjam uang satu dinar kepada istrinya untuk membeli buah anggur.Tapi waktu itu,istrinya tak memiliki uang.Lalu istrinya bertanya,"Kau ini seorang Khalifah,apakah di dalam tas perbendaharaanmu tak ada uang?"
Khalifah Umar pun menjawab,"Lebih baik saya tidak memakan buah anggur daripada saya harus mengambil uang dari khas negara.Sungguh saya sangat takut atas siksa di hari akhirat kelak."
Sumber:Hikayat para kekasih Allah(A.Yusri Elga)

Kamis, 11 Desember 2008

Masuk Surga Lantaran Seekor Lalat

Suatu ketika Syeikh Imam al-Gazali,bermimpi masuk surga,perasaan senang dan gembira tak bisa dibendungnya.Dalam mimpinya,beliau ditanya oleh Allah,"adakah kautahu mengapa kau bisa masuk surga?"
"Mungkin karena amal perbuatanku,"jawab al-Ghazali
"Bukan itu."kata Allah.
"Atau mungkin karena aku banyak menulis kitab-kitab,"jawab al-Ghazali dengan yakin.
"Tidak bukan itu yang, menyebabkan kau masuk surga."kata Allah.
"Lalu,apa yang menyebabkan aku masuk surga Ya Allah?"tanya al-Ghazali.
"Yang menyebabkan aku masuk surga adalah karena kasih sayangmu terhadap seekor lalat.Ketika kau menulis kitab,ada seekor lalat yang kehausan dan hinggap di atas tinta yang kau gunkan untuk menulis kitab itu.Kau berhenti sejenak menulis hingga lalat itu pergi dengan sendirinya setelah rasa hausnya hilang.Kasih sayangmu itulah yang menyebabkan kau masuk surga."Kata Allah.
Subhanallah,ternyata hanya dengan menolong seekor lalat itu,Allah telah memasukkannya ke dalam surga,padahal itu,amal yang sangat kecil.Kita seting menyepelekan amal yang kecil,padahal amal sekecil apapun itu,Allah tetap memperhitungkannya.Subhanallah.....
Sumber:Hikayat para kekasih Allah (A.Yusri Elga)

UMAR BIN KHATAB

Umar bin Khatab adalah khalifah Islam yang sangat disegani,tegas dan tidak sombong.Walaupun ia adalah orang yang sangat penting,namun ia tak penah sedikitpun merasa sombong dan merendahkan orang lain yang derajatnya rendah.Ini terbukti dengan cerita singkat yang sangat mengharukan ini.
Suatu hari,Umar yang ditemani pembantunya pergi bersama menuju ke Baitul Maqdis,dengan menunggang seekor unta.Sebelum berangkat Umar dan pembantunya membuat perjanjian bahwa,saat berangkat yang menunggang unta terlebih dahulu adalah Umar,sedang di tengah perjalanan sebelum sampai di tujuan nanti giliran pembantunya yang menunggangnya.
Maka sesuai,perjanjianUmar menunggang unta terlebih dahulu.Setelah beberapa jam.maka tibalah giliran pembantunya yang menunggang unta."Pembantuku,ayo,naiklah sekarang,karena sudah tiba giliranmu untuk menungganginya sekarang."
namun ternyata pembantunya menolak karena ia sangat segan dengan Umar,"apa kata penduduk Baitul Maqdis nanti ketika melihat khalifahnya berjalan sedang aku naik di atas unta."jawabnya.
Mendengar jawaban pembantunya itu,Umjar dengan tegas berkata"aku tak peduli dengan semua kejadian itu,yang terpenting sekarang giliranmu untuk naik,dan aku akan berjalan kaki,aku tak khawatir dengan kehoramatanku,sebab ini memang sudah perjanjian kita."
Sesampainya,di tujuan penduduk Baitul Maqdis sangat kagum dengan Umar,ia rela berjalan demi perjanjian dengan pembantunya.Dengan kejadian tersebut ternyata Umar semakin disegani oleh umatnya.
Sungguh,beliau benar-benar khalifah yang sangat adil,tegas,dan tidak pernah membedakan,derajat orang lain.Karena kita semua dihadapan Allah sama. Sumber:Hikayat Para kekasih Allah(A.Yusri.Elga)

KEJUJURAN MUBAROK

Mubarok,ayah Abdullah Ibnu al-Mubarok,suatu ketika ia pernah bekerja di sebuah kebun milik seorang majikan.Suatu ketika majikannya datang dan bertanya kepadanya,"Hai Mubarok,tolong petikan satu buah delima yang manis."
`Dengan segera ia memetikkan satu buah delima untuk majikannya.Lalu,ia berikan buah tersebut kepada majikannya.Tapi ternyata,ketika dimakan buah tersebut berasa asam,lalu Mubarok memetikkan buah delima kembali.Namun,ternyata asam lagi.Majikannya mulai marah,dan ia bertanya"Hai apa kamu tidak tahu,mana buah yang manis dan yang asam?"
Munbarok pun menjawab,"Tidak,tahu tuan,sebab saya takut kalau buah itu haram saat saya makan."
"Mengapa,kau berpikiran seperti itu?"tanya majikannya.
"Sebab tuan belum memberi izin saya untuk memakan buah tersebut."jawab Mubarok.
"Jadi selama beberapa lamanya kau disini tak pernah sedikit pun kau merasakannya?"tanya majikannya heran.
"Belum tuan."jawab Mubarok.
Sungguh setelah mendengar semua jawaban dari Mubarok tersebut,majikannya menjadi sangat kagum dan salut kepadanya.Ia tak percaya bahwa penjaga kebunnya selama ini,benar-benar orang yang jujur dan santun.Karena kejujuran dan kebaikannya itu,ia akhirnya ditawarkan untuk menikahi anak majikannya.Sungguh Mubarok sangat beruntung.
Nah itulah pembaca,ternyata kejujuran membawa kebaikan dan keberkahan.Untuk itu,jangan takut untuk berbuat jujur,selama kita berjalan di jalan Allah.Sumber Hakikat Kekasih Allah (A.Yusri Elga)

Kamis, 04 Desember 2008

Tukang Fitnah yang Dinaungi Awan

Suatu hari,ada seorang tukang fitnah yang jatuh cinta kepada seorang gadis tetangganya.Kemudian hari,keluarga gadis itu mengutusnya ke kampung lain untuk suatu keperluan.Dan si tukang fitnah pun mengikutinya,serta melontarkan bujuk rayunya kepada wanita itu.Kemudian gadis itu,berkata bahwa sebenarnya cintanya kepada si tukang fitnah itu,melebihi cinta si tukang fitnah tersebut kepadanya,namun ia takut kepada Allah.
Si tukang fitnah lalu berkata,"Kau takut kepada Allah,sedang aku tak takut kepada-Nya?".Akhirnya ia pulang dengan penuh perasaan tobat kepada Allah.Dalam perjalanannya ia didera rasa haus yang mencekik tenggorokannya.Tiba-tiba dalam kondisi tersebut ia bertemu dengan utusan seorang nabi Israil dan ditanya,"Mengapa kau ini?"
"Haus,"jawab lelaki itu.Lalu utusan itu mengajak lelaki tersebut untuk berdoa kepada Allah agar Allah menaungi mereka dengan awan hingga sampai tujuan."Namun,aku tak punya amal kebajikan."kata lelaki itu.
"Aku yang berdoa dan engkau yang mengamininya."jawab utusan tersebut.Tak lama kemudian setelah mereka berdua berdoa,datang awan menaungi mereka hingga sampai tujuan.Setelah sampai,lelaki tersebut memasuki rumahnya,sedangkan awan itu mengikutinya.
Lalu tukang itu menceritakan ke utusan itu,dan utusan itu menjawab"Orang yang bertobat kepada Allah mendapat kedudukan yang tidak seorang pun menyamai kedudukannya."Di situlah pentingnya tobat.sumber hikayat para kekasih Allah(A.Yusri Elga)